Singaraja – Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) semakin banyak yang mengukir prestasi. Kali ini, raihan membanggakan datang dari Ida Ayu Komang Sriutami. Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum ini dinobatkan sebagai Putri Pesona Pariwisata Indonesia yang pemilihannya berlangsung dari 16-18 Juni 2021.
Ia yang mewakili Bali harus bersaing dengan 33 puteri terbaik dari berbagai Provinsi di Indonesia. Perjalanannya tidak langsung mulus. Ia sempat tidak mendapatkan dukungan dari orangtuanya. Alasannya, karena pulang malam dan audisi di Jakarta yang memerlukan biaya terbilang besar. Hal demikian tak langsung membuatnya patah semangat. Sikap meyakinkan dan motivasi berprestasi terus ditunjukkan, hingga pada akhirnya mampu meluluhkan orangtuanya. Keikutsertaannya dalam ajang bergengsi ini diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai pariwisata maupun strategi peningkatan perekonomian di masa pandemi. Ia pun harus mengikuti karantina dan mengikuti serangkaian tahapan sebelum sampai ke final.
“Seleksinya mulai dari catwalk, tinggi badan, sama goodlooking, attitude, sama wawasan,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (26/6/2021).
Selain prestasi yang membanggakan, melalui ajang ini, mahasiswa yang akrab disapa Tami ini juga mendapatkan pengalaman membangun relasi dengan peserta dari berbagai wilayah dan belajar mengatur waktu perkuliahan dan pekerjaan. “ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi saya. Dari ini saya banyak belajar dan menjadi tahu apa saja budaya budaya para peserta, sifat dan kebiasaan yang berbeda beda,” tuturnya.
Prestasi ini tidak langsung membuatnya berpuas diri. Meraih prestasi pada ajang lain, baik tingkat nasional dan internasional masih menjadi targetnya. Tidak kalah penting lagi, akan melanjutkan misinya untuk turut serta membangun sektor pariwisata yang semakin baik. “Saya Ingin memperkenalkan dan memperbaiki lagi cara pengembangan dan promosi pariwisata saat ini,” ujar mahasiswa semester II ini.
Menurutnya, sampai saat ini, masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki dalam sektor pariwisata. Contoh kecil yang diberikan adalah soal pungutan retribusi, yang masih ada indikasi ilegal. Selain itu juga menyangkut kebersihan dan kualitas sumber daya manusia pengelola yang mesti ditingkatkan. “Destinasi wisata perlu peraturan agar tetap terjaga kelestariannya, kebersihannya, dan tidak adanya lagi pungutan liat yang membuat wisatawan malas untuk berkunjung,” sebutnya.
Terkait strategi promosi pariwisata, ia menilai dapat menggunakan teknologi informasi yang memiliki keterjangkauan sangat luas. “Bisa juga dengan mengadakan diskon dan bazar untuk menarik wisatawan,” katanya.
Dara asal Seririt, Buleleng ini juga mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di setiap objek wisata. “Di era pandemi ini memang membuat takut wisatawan. Namun protokol yang dijaminkan dan kenyamanan tempat itu pasti akan menarik wisatawan,” imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., memberikan apresiasi raihan prestasi ini. Diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk mengukir hal serupa. “Kami ingin mahasiswa Undiksha semakin banyak yang berprestasi. Ini untuk meningkatkan daya saing individu dan juga memberikan dampak positif untuk universitas,” ujarnya. (hms)