Singaraja– Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar workshop Program Holistik Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2020 melalui Dalam Jaringan (Daring), Selasa (9/6/2020). Melalui kegiatan itu, mahasiswa yang menjadi peserta didorong untuk mempersiapkan proposal secara matang sehingga mampu lolos ke pusat.
Wakil Rektor III Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., yang membuka acara tersebut menjelaskan proposal yang diusulkan mahasiswa arahnya harus ke pengembangan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu, usulannya harus disesuaikan dengan persoalan yang terjadi di lapangan. “Jadi tujuan secara umum bagaimana mahasiswa bisa peduli terhadap persoalan-persoalan yang ada di desa. Membuat program yang nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Disampaikan lebih lanjut, proposal ini diseleksi secara ketat dan harus bersaing dengan perguruan tinggi lain. Oleh sebab itu, guna mendapatkan hasil maksimal, perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan secara serius, terlebih proposal harus disampaikan ke pusat paling lambat 30 Juni 2020. “Pembinaan ini sangat penting. Kami berharap banyak usulan yang lolos,” kata Suastra.
Workshop ini menghadirkan narasumber Dr. rer.nat I Wayan Karyasa, S.Pd, M.Sc. Ia menjelaskan program yang dirancang harus mengacu pada persoalan yang menjerat masyarakat. Program yang diusulkan harus mampu memberikan manfaat, baik saat kegiatan berlangsung maupun pascaitu. “Program yang diusulkan juga harus yang inovatif,” katanya. Disampaikan lebih lanjut, saat penyusunan program, mahasiswa perlu mengetahui kondisi awal masyarakat sasaran dan diuraikan secara faktual. Dalam hal ini, sangat dituntut kepekaan mahasiswa. “Masalah apa yang dihadapi, itu perlu digali. Ini yang bisa menjadi acuan pelaksanaan program,” pungkasnya. (hms)