Singaraja– Peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berjalan khidmat. Suasana nampak berbeda dari upacara biasanya. Kini, peserta mengenakan pakaian adat sesuai dengan daerah asal. Bahkan ada yang mengenakan dari daerah lain. Hal tersebut sebagai bentuk keindonesiaan dan membangkitkan rasa persatuan.
Upacara ini dipimpin Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Ia pun mengenakan pakaian adat Aceh. Sejumlah pejabat di lingkungan Undiksha juga mengenakan pakaian adat Batak, Bugis, Madura dan lain sebagainya. “Saya apresiasi inovasi panitia. Inilah sesungguhnya kita. Dari kecil kita sudah menghargai kebhinekaan,” jelasnya.
Rektor asal Nusa Dua, Kabupaten Badung ini menyebutkan kebhinekaan ini menjadi “roh” kemajuan Indonesia dan mampu menjadi negara yang besar. “Sekarang kuncinya adalah kebhinekaan ini yang menjadi sumber daya, sumber segalanya, bisa kita gunakan untuk mendukung kemajuan indoesia. Kita adalah Indonesia,” sebutnya.
Pada kesempata itu, generasi muda juga terus didorong untuk menjadi generasi unggul, kreatif dan inovatif. Hal tersebut sebagai salah satu strategi dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Undiksha saat ini sudah melakukan upaya untuk melahirkan generasi unggul. Salah satunya menciptakan pembelajaran yang berkualitas, termasuk didalamnya mengakomodir kebutuhan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, seperti penguasaan teknologi informasi.
Penguasaan teknologi informasi juga disinggung dalam sambutan Menpora. Hal tersebut dinilai mampu menjadikan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing. Namun demikian, tidak ditampik dalam perkembangannya, teknologi mempunyai dampak negatif, menjadi media penyebar informasi-informasi yang bersifat destrukif. (hms)