Singaraja- Menyikapi revolusi industri 4.0, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tidak hanya fokus pada pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia. Lebih dari itu, juga dilakukan penguatan pada aspek soft skill pada mahasiswa. Hal tersebut salah satunya dilakukan melalui seminar yang digelar UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa (PKKM), Senin (21/10/2019). Seminar yang diikuti ratusan mahasiswa itu menghadirkan narasumber, Gede Dody Sanjaya. Ia memiliki sejulah keahlian, mulai dari interpersonal communication skill, business continuity plan, change management, dan lain sebagainya.
Ketua Panitia, Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd.,M.Pd mengungkapkan mahasiswa Undiksha saat ini masuk sebagai generasi Z. Generasi ini menjadi topik pembicaraan dunia karena akan mendominasi populasi manusia di masa depan. Generasi ini pula yang akan berjibaku dengan dinamika era revolusi industri 4.0. Oleh karenanya, soft skill yang mencakup karakter inti manusia seperti kreativitas, imaginasi, intuisi, emosi, dan etik sangat perlu dimiliki. “Soft skill ini harus dipastikan dimiliki oleh mahasiswa. Sehingga nantinya dalam menghadapi persaingan lebih siap,” jelasnya. Disampaikan lebih lanjut, dalam laporan World Economic Forum, penguasaan soft skil diperlukan tenaga kerja untuk bisa bersaing dalam era revolusi industri 4.0 sebesar 80 persen. “Sisanya, technical skill hanya berada dalam skala 12 persen,” ucapnya.
Wakil Rektor III Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd mengatakan soft skill akan mampu meningkatkan daya saing ketika sudah terjun ke dunia kerja. Dalam hal ini, mahasiswa harus bersikap critical, creative, collaborative dan communicative yang mencirikan era revolusi industri 4.0. Menurutnya juga, soft skill bisa saja beberapa tahun kedepan menjadi syarat utama untuk mendapatkan pekerjaan. Bukan lagi melihat sertifikat akademik. “Nanti bisa saja tidak melihat sertifikat akademik. Tetapi kompetensi skill. Oleh sebab itu, mahasiswa harus terbiasa berkolaborasi, menjalin komunikasi yang baik, berpikir kritis dan kreatif,” tegasnya.
Undiksha sendiri, dalam meningkatkan daya saing lulusan, sudah mengambil langkah dengan mempersiapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan kedepan. Namun demikian, ditegaskan kedatangan mahasiswa yang masuk sebagai generasi digital native ini ke perguruan tinggi tidak sebagai penerima ilmu, tetapi mencari ilmu. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa juga diberikan sosialisasi berkaitan dengan pelayanan Perpustakaan Undiksha. Mahasiswa diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas tersebut dalam menunjang pengembangan pengetahuan. (hms)