Singaraja- Rapat kerja yang dilaksanakan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Plataran Menjangan Resort & Spa, Taman Nasional Bali Barat (TNBB) pada 23 dan 24 Maret 2019 tak hanya membahas penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran tahun 2020. Namun, acara tahunan ini juga sekaligus untuk menggaungkan konsep Tri Hita Karana melalui penanaman pohon.
Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd menjelaskan Tri Hita Karana telah menjadi landasan visi univeritas untuk menjadi unggul di Asia pada tahun 2045. Konsep tersebut sudah terimplementasikan dengan baik di lingkungan kampus oleh seluruh civitas akademika. Tak hanya pada lingkungan, tetapi juga hubungan antarmanusia maupun dengan tuhan. “Suasana di Undiksha sudah sangat kondusif. Ini sebagai bagian dari implementasi konsep Tri Hita Karana,” jelasnya.
Penanaman berbagai jenis pohon ini juga diikuti pimpinan fakultas maupun lembaga. Hal tersebut sebagai upaya pelestarian hutan yang menjadi penopang kehidupan. Diharapkan langkah demikian berlangsung secara berkelanjutan. “Kami berharap ini bisa dilakukan secara berkelanjutan,” katanya.
Khusus untuk perencanaan tahun 2020, universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran ini tetap menggenjot akreditasi program studi, dengan target 25 persen A dan 75 persen B, serta mempersiapkan prodi unggul menuju akreditasi internasional. “Program studi dengan akreditasi B harus terus memperbaiki diri sesuai kriteria yang menjadi acuan BAN-PT untuk menjadi prodi unggul. Sedangkan untuk prodi yang sudah terakreditasi A, dipersiapkan menuju akreditasi internasional (AUN-QA),” ungkap Jampel.
Tata kelola lembaga, menjadi Good University Governance pun tak lepas dari perhatian. Hal tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan reformasi birokrasi dan zone integritas untuk menjadikan Undiksha wilayah bebas korupsi serta wilayah birokrasi bersih dan melayani. Tak kalah penting juga pada peningkatan kualitas SDM untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. “Kami terus memotivasi para dosen untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya dari S2 ke S3, meningkatkan jabatan akademiknya dari lektor kepala ke profesor, serta merancang kegiatan-kegiatan akademik seperti sabbatical leave, industrial attachment, faculty exchange, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Publikasi karya ilmiah dosen pada jurnal internasional bereputasi, jurnal nasional terakreditasi, konfrensi internasional terindeks, atau pun pada seminar nasional terus digenjot. Hal tersebut sudah dicanangkan sejak tahun 2017 dan hasilnya positif. Sebagai lembaga yang dituntut menghasilkan SDM andal, antisipasi menghadapi era revolusi industri 4.0 juga masuk dalam kebijakan pada tahun 2020. Bentuknya, membekali multikompetensi kepada lulusan, salah satunya Bahasa Inggris, memberikan ruang dan waktu lebih luas kepada peserta didik untuk membangun kemampuan softskill-nya. “Kami tetap lakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas SDM. Ada melalui penerapan Blended Learning dan Flip Classroom,” ungkapnya. (hms)