Page 74 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 74
mendapatkan institusi negeri.
Masa kuliah adalah masa yang paling menyenangkan dan juga penuh
tantangan. Latar belakang tamat SPG, tidak menjadikan Ratmi patah semangat untuk
menempa diri. Di awal kuliah yang merupakan masa adaptasi, Ratmi sering merasa
kesulitan karena dosen semua menggunakan Bahasa Inggris dengan lafal yang
sangat fasih ketikan mengajar. Setiap saat mendapatkan giliran berbicara ke depan
kelas dalam mata kuliah Speaking 1, rasanya gemetar dan apa yang dihafalkan
sering lupa. Seiring waktu, sejak semester 2, Ratmi sudah mampu beradaptasi dan
mampu berprestasi meraih ranking 1 di kelas tiap semester sampai dengan
menamatkan kuliah.
Selama kuliah tersebut, beberapa prestasi yang diukir adalah juara 2 lomba
Speech Contest pada tahun 1987 pada acara Social Evening yang diadakan oleh
HMPS setiap tahunnya, juara I di tingkat kabupaten Buleleng mewakili FKIP UNUD
dalam ajang Cerdas Tangkas P4. Kemenangan di ajang Kabupaten tersebut,
berlanjut dengan keikutsertaan pada lomba di tingkat Propinsi Bali dan menyabet
juara II tertanggal 10 Agustus 1988. Pada bulan November 1989 Ratmi dinobatkan
sebagai Juara I Pemilihan Mahasiswa Berprestasi FKIP UNUD th 1989. Pada tahun
1990 Ratmi kembali lagi didaulat menjadi salah satu wakil FKIP dalam ajang lomba
karya tulis mahasiswa se UNUD dan PTS se-Bali. Tim kami yang mewakili FKIP
mampu meraih Juara II. Prestasi yang tidak kalah membanggakan dan bahkan
sangat prestisius adalah ketika di tahun 1987 Ratmi mampu berada di peringkat 1
lulus mewakili propinsi Bali dalam ajang Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia
(Australia- Indonesia Youth Exchange Program atau AIYEP) dan bersama dengan 18
teman lainnya dari propinsi lain di Indonesia mewakili negara dalam ajang
pertukaran pemuda tersebut, yang kemudian bergabung dengan 19 perwakilan dari
Australia.
Setelah keikutsertaan pada ajang internasional tersebut, Ratmi lanjut dengan
kuliah yang sempat ditinggalkan 1 semester yaitu ambil mata kuliah semester 8 dan
di semester 9 mengambil mata kuliah di semester 7. Setelah itu menulis skripsi yang
memakan waktu yang panjang, bahkan bisa tahunan, sangat jauh dari kondisi
sekarang. Penulisan skripsi memakan waktu yang cukup lama, karena hanya
berbekal mesin ketik dan setiap saat salah harus mengulang mulai dari tempat yang
salah dan seterusnya berhalam-halaman.
Menyelesaikan studi dengan yudisium di November 1990an dan dengan
mendapatkan beasiswa Ikatan Dinas sejak semester 3 sampai dengan menamatkan
studi, Ratmi disarankan untuk melamar menjadi dosen di Prodi alamamaternya oleh
Prof. Seken yang menjadi Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris kala itu. Sontak
gembira dan merasa terhormat, Ratmi mengiyakan dan kemudian disuruh untuk
berkonsultasi dengan seniornya yaitu Prof. Marhaeni (almarhum) untuk mengurus
kelengkapan surat-surat lamaran. Sambil menunggu SK jadi PNS, ada ajakan teman
KKN ikut seleksi tes program beasiswa studi S2 ke Australia. Dasar nasib mujur,
Ratmi lolos seleksi dan diterima dengan beasiswa Equity Merit Scholarship Scheme
(EMSS) AIDAB dari pemerintah Australia untuk kuliah di Victoria College tahun 1991
(bergabung menjadi Deakin University tahun 1992) sebelum diterima usulannya
menjadi dosen. Tepatnya di Graduate School, Faculty of Arts, Toorak Campus.
Dengan ijin dari Prof. Seken dan Prof. Rindjin (dekan FKIP UNUD kala itu) Ratmi
akhirnya berangkat studi ke Melbourne Australia. Tahun pertama di Australia yaitu
1991 adalah tahun adaptasi dimana Ratmi mengikuti bridging program . Kuliah S2 by
70