Page 149 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 149

Yang  berkesan  baginya  saat  itu  adalah  begitu  semangatnya  mahasiswa
                  berkreasi  dan  begitu  terbukanya  mereka  berkolaborasi.  Susunan  tim  redaksi
                  kemudian  dibentuk  dengan  tujuan  membuat  sebuah  terbitan  pertama  yang  ditulis
                  dalam bahasa Inggris. Terlalu berani? Mungkin saja, mengingat kemampuan bahasa
                  Inggris  anak-anak  saat  itu.  Namun  ia  percaya,  sebuah  langkah  pertama  memang
                  harus  dimulai  dengan  keberanian  melangkah  itu  sendiri.  Tentu  dengan  tetap
                  menyiapkan  pendukung,  seperti  jasa  editor,  kerjasama  percetakan  dengan  warung
                  fotokopi  di  sebelah  kampus,  dan  pengedaran.  Edisi  pertama  The  Splash  masih
                  berbentuk Newsletter – artinya percetakan berisi empat halaman saja bolak balik. Hal
                  ini  dilakukan  karena  semua  dilakukan  tanpa  biaya.  Percetakan  ini  dimungkinkan
                  karena  kerjasama  dengan  pemilik  fotokopi  di  sebelah  kampus.  Semuanya  dengan
                  skema kerjasama yang saling menguntungkan, tentunya. Mahasiswa belajar menulis
                  berita, liputan, puisi, atau laporan kegiatan dalam bahasa Inggris. Beberapa belajar
                  editing  dan  layouting.  Beberapa  belajar  menjadi  bagian  Kehumasan  dan
                  mengedarkannya.       Semua      belajar   dengan     perannya      masing-masing      dan
                  berkolaborasi melalui sebuah proyek, yang awalnya dalam lingkup kecil di kelas.
                         Pada  perkembangannya,  The  Splash  kemudian  dikelola  oleh  Himpunan
                  Mahasiswa Program Studi Bahasa  Inggris.  Ia  menjadi salah satu unit  yang banyak
                  peminatnya  dan  terus  berkembang.  Tahun  2009,  Pak  Hery  harus  studi  ke  Negeri
                  Kangguru.  Ia  meminta  bantuan  rekan  dosen  lain,  yaitu  Ibu  Sonia,  yang  memang
                  menggeluti  bidang  ini  secara  baik.  Dalam  perkembangannya,  The  Splash  terus
                  berkarya,  baik  dalam  bentuk  Blog,  dalam  bentuk  Majalah  Digital,  dan  cetak.  Ia
                  berkembang dari berbentuk newsletter yang hanya empat halaman menjadi sebuah
                  majalah  yang  lebih  lengkap  fiturnya  dengan  kualitas  konten  dan  desain  yang  lebih
                  baik.  Di  perjalanan  selanjutnya,  majalah  The  Splash  diakuisisi  oleh  Jurusan
                  Pendidikan  Bahasa  Inggris  (masih  berbentuk  Jurusan  saat  itu)  karena  mendapat
                  bantuan dana setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa inisiasi kecil di masa lalu
                  dalam wadah organisasi kecil, bisa dipandang penting ke depannya.
























                                    Gambar 10. Salah Satu Cuplikan Berita The Splash

                         Semua  terbitan  The  Splash  ada  tersimpan  dalam  versi  digital  di  pelantar
                  majalah digital bernama “The Splash Online” di https://issuu.com/thesplashonline.







                                                             145
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154