Page 68 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 68

beliau ikuti demi untuk secara konsisten bisa meningkatkan profesionalisme diri.

                     4.3.  Peran di luar Undiksha dan Non Akademik
                     Di luar Undiksha Bu Titek palig sering diundang sebagai narasumber baik untuk
                     masyarakat maupun kementrian agama dibidang pendidikan keluarga Sukinah
                     dan  Pengembangan  Profesionalisme  Berkelanjutan.  Beliau  juga  dipergunakan
                     sebagai  juri  Nasional  tetap  untuk  kegiatan  Temu  Karya  Ilmiah  yang
                     dilaksanakan setiap tahun oleh Kementrian Agama. Berbagai Perguruan Tinggi
                     Negeri dan Swasta juga sering mengundang beliau baik sebagai Nara Sumber,
                     penguji  external,  reviewer  jurnal,  maupun  reviewer  untuk  penelitian  yang
                     dilakukan oleh kementrian agama maupun PT Agama. Beliau juga merupakan
                     penggagas  pembentukan  Lembaga  Pendidikan  Tenaga  Profesional  Hita  Widya
                     yang  selanjutnya  meng-inisiasi  untuk  mengusulkan  LPTP  Hita  widya  menjadi
                     Sekolah  Tinggi  Bahasa  Asing  Hita  Widya.  Beliau  menduduki  jabatan  sebagai
                     Direktur  STIBA  Hita  Widya  selama  2  perioda  (10  tahun).  Semua  pekerjaan
                     dilakukan  oleh  Tim  namun  ketika  orientasi  masing  masing  anggota  dalam
                     kelompok  sudah  berbeda,  akhirnya  STIBA  Hita  Widya  dibubarkan pada tahun
                     2014.
                     Dalam  kegiatan  non  akademik  Bu  Titiek  sangat  sering  dilamar  oleh  berbagai
                     instansi sosial sebagai penasehat seperti : Penasehat dalam Kelompok Pecinta
                     Kain  Bali  dan  Dewan  Pakar  dan  penasehat  pada  Forum  Pemberdayaan
                     Perempuan.
                     Dalam  kesehariannya,  Bu  Titiek  sangat  menjaga  penampilan  diri,  Ia  suka
                     bersolek dan selalu suka dengan fashion. Sejak masih di Perguruan Tinggi Bu
                     Titiek sering diminta untuk memperagakan busana Bali. Bahkan menginjak usia
                     60 pun beliau masih suka diminta untuk memeragakan baju baju untuk seumur
                     beliau.  Bahkan  sering  diminta  untuk meng  „endorse product  seperti  minyak
                                                                              ‟
                     kutus kutus yang saat itu memerlukan  promosi.  Dua kegiatan tersebut dapat
                     dilihat pada gambar berikut:


















                     Selain sebagai akademisi, Bu Titiek juga memiliki jiwa seni yang baik. Ia terpilih
                     menjadi  salah  satu  tokoh  dari  kegiatan  seni  mendengarkan  kisah  yang
                     dinamakan 11 ibu, 11 panggung dan 11 Kisah, yang dibiayai oleh Bank Dunia
                     dengan  sutradara  Kadek  Sonia  Piscayanti.  Karya  seni  yang  berasal  dari  kisah
                     nyata 11 ibu yang kemudian di dramakan dalam bentuk monolog yang sangat

                                                              64
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73